Assasin Snail, Keong pembunuh Keong




Assasin Snail, sesuai dengan namanya, keong ini adalah pemangsa keong lainnya.
Tapi tenang saja gan, keong ini aman kok dan tidak berbahaya bagi ikan, udang maupun manusia.

Assasin Snail berukuran kecil dan memiliki cangkang yang keras dan bergelombang. Jika keong ini mengeluarkan anggota badannya, di bagian depan akan terlihat menyerupai antena atau tanduk.

Berikut ini adalah spesifikasinya :

Name Ilmiah
Clea helena

Nama Populer
Assassin Snail, Snail-eating Snail

Synonyms
Anentome helena

Penyebaran
Indonesia, Malaysia, and Thailand.

Perbedaan Jenis Kelamin
Tidak ada perbedaan eksternal yang jelas. Non-hermaprodit.

Ukuran Maximum
2cm (0.8”)

Parameter Air
pH: 7.2-8.0, dH 10-25 deg.

Temperature
22-27 deg C (72-81 deg F)
Makanan
Assasin Snail biasa mengkonsumsi siput kecil, cacing, larva nyamuk putih, vitamin diperkaya brineshrimp & Mysis,pelet lele dll

Pengembangbiakan 
Assasin Snail akan bereproduksi dalam akuarium rumah, tetapi pada waktu atau tingkat tingkat yang relatif lambat dibandingkan dengan kebanyakann siput/keong lainnya.
 Karena mereka non hermafrodit, pengembangbiakan dalam kelompok yang besar dapat membantu untuk memastikan Anda memiliki kedua jenis kelamin jantan dan betina. Setelah kawin, yang dapat memakan waktu beberapa jam, telur diletakkan secara tunggal dalam kantong semi-transparan kecil yang ditempelkan di kaca dan dekorasi. Setelah menetas, anak Assasin Snail muda cenderung menghilang di bawah substrat, dan hanya terlihat beberapa minggu - bahkan berbulan-bulan - kemudian.




Perawatan
Assasin Snail sangat cocok diletakkan di akuarium tropis.
Di alam liar mereka adala predator yang cukup aktif dalam mencari makanan.
Ketika sedang beristirahat, biasanya keong ini mengubur dirinya ke dalam substrat berpasir dengan hanya menonjolkan belalai yang sensitif. Jika ada makanan terdeteksi melewatinya mereka akan segera bangit dan langsung memburunya.
Dalam akuarium , fungsi utama dari Assasin Snail akan memakan ' hama ' siput  lainnya, yang kadang-kadang hama ini bisa mencapai proporsi wabah jika tidak ditanggulangi.
Assasin Snail sendiri akan bereproduksi dalam akuarium rumah , tapi populasinya tidak ditingkat yang mengkhawatirkan seperti siput lainya.
Assasin Snail membutuhkan sirkulasi air yang baik serta substrat pasir halus untuk tempat tinggal yang nyaman bagi mereka.
Siput hias yang lebih besar biasanya aman dari Assasin Snail , tetapi  sang Siput Pembunuh akan memangsa peranakan kecil dari spesies tersebut.
Tanaman-tanaman air benar-benar aman dari  karnivora oportunistik ini.


Itu dia sedikit info yang bisa saya bagikan mengenai Assasin Snail semoga bisa menambah wawasan...

Tambahan :
Ada hal yang lebih fantastis dari Assasin Snail ini, yaitu masalah harganya. Dari hasil seaching di internet, Assasin Snail diperjual-belikan di kisaran harga Rp. 5.000,- s/d Rp. 10.000 per satu keong. Diluar negeri malah dijual diatas Rp. 10.000,- seperti yang terlihat ketika saya cek di situs lelang online terbesar eBay. Namun harga yang tertera di situs eBay tersebut sudah termasuk ongkos kirim dan media tempat pengirimannya.




Ikan Hias Black Toraja Goby


Ikan Hias  Black Toraja Goby

Wuuihh...cakep banget kan ikan yang satu ini, kalo ada yang belom tau ikan ini asalnya dari negara kita tercinta Indonesia tepatnya didaerah Poso, Sulawesi.
Ikan  ini lebih dikenal oleh pecinta ikan hias di luar negri dari pada dalam negri sendiri.
Oleh karena itu anda akan agak sulit mendapatkan ikan Black Toraja Goby ini dipasaran, karena jarang banget yang jual.

Nah sebagai orang Indonesia tulen kita jangan mau kalah ama orang luar, masa produk dalam negri sendiri kita sampe gak tau.....
Kalo gitu kita langsung oprek aja dalemannya ikan  ini.....yuk....mareeee.....


Nama Ilmiah
Mugilogobius sarasinorum (Boulenger, 1897)
NamaUmum
Black Toraja Goby
Synonyms
Gobius sarasinorum, Tamanka sarasinorum 
 Daerah Asal
 Sungai Poso, Sulawesi, Indonesia

Jenis Kelamin
Dalam kondisi yang baik, pejantan dari ikan hias Black Toraja Goby ini berwarna hitam legam, sedangkan sang betina akan terdapat bintik kecoklatan diseluruh tubuhnya.

Identifikasi
M. sarasinorum bisa dikatakan terpisah dari congeners dengan kombinasi karakter: tujuh duri punggung, delapan sampai sembilan sinar lembut punggung, satu tulang anal, delapan sampai sembilan punggung lunak anal dan 26 vertebra.
Ada 13-17 sisik di bawah garis lateral (baris melintang), 17-25 kecil skala pra-dorsal yang memperpanjang maju hampir di belakang mata, sensor papillae di kepala yang kadang-kadang membentuk beberapa baris di pipi, dan sirip ekor  terpotong bulat kebelakang.


Parameter Air
Sungai Poso memiliki parameter air yang tidak biasa.
Sungai ini meniliki tingkat pH yg tinggi (<8) dan GH (6 deg)

Ukuran Maximum
8cm (3.2”).

Temperature
26-28 deg C (78-82 deg F)
Makanan
Daphnia beku, Cyclops, larva nyamuk, dan vitamin-diperkaya udang air garam.
Pada saatnya ikan ini pun bisa diberi pelet tenggelam dalalam ukuran butiraan kecil ataun remah-remah / serpihan 

Perawatan
Ikan Hias Black Toraja Gobies ini memerlukan akuarium yang disaring.
Substrat harus terdiri dari pasir yang lembut, dengan tempat beristirahat yang cukup seperti potongan kayu apung.
Vegetasi cukup jarang di Danau Poso, sehingga tanaman tidak mutlak diperlukan - meskipun mereka mungkin membuat tangki lebih estetis.
Spesies ini lebih baik dipelihara berpasangan.
Jika lebih dari satu pasang dipelihara dalam akuarium yang sama, pastikan bahwa ada banyak hambatan visual antara dekorasi, dan bahwa tangki itu sendiri luas, karena seringkali para pejantan berkelahii.
  
Pencahayaan
Tidak dibutuhkan hal khusus.

Ok sudah cukup pegel nih jari  buat ngetik dan klik sana-sini buat bikin artikel ini semoga bisa menambah wawasaan kita semua...Saatnya istirahat sambil makan kuaci...Adios guys.....

Ikan Hias Empire Gudgeon (Hypseleotris compressa)







Scientific Name
Hypseleotris compressa
Common Name
Australian Empire Gudgeon
Synonyms
Eleotris compressus
Penyebaran
Australia and Papua New Guinea
Sexual Dimorphism
Dalam proses pembiakan pejantan berwarna lebih terang dari pada betina.
Ukuran Maximal:
12cm (4.7”)
Water Parameter Air
PH: 7.0-8.5, dH: up to 25 deg C
Suhu
22-28 deg C (72-82 deg F)
Perawatan
Ikan hias Empire Gudgeon adalah spesies yang ideal untuk banyak akuarium. Ikan ini tidak terlalu agresif , sehingga walaupun diletakkan di aquarium yang kecil bukan merupakan masalah.

Di alam liar , Ikan hias Empire Gudgeon yg sudah dewasa mendiami bagian hilir sungai dan biasanya ditemukan di sungai yang mengalir di antara akar-akar pohon dan vegetasi.
 Ikan hias Empire Gudgeon yg berumur sedang atau abg sering ditemukan di muara sungai payau.
 Ikan dewasa berkembang biak di air tawar dan setelah telur menetas , mereka dibawa hilir oleh arus ke laut.
Mereka tumbuh dan berkembang di air payau , dan akhirnya membuat jalan mereka kembali ke air tawar untuk memulai siklus berkembang biak lagi .

Idealnya akuarium yang akan digunakan haruslah dilengkapi dengan substrat gelap, dekorasi dan latar belakang , sehingga ikan merasa aman dalam lingkungan mereka , yang pada gilirannya akan membuat mereka merasa cukup menetap untuk memamerkan warna indah mereka . Lakukan Filtrasi yang baik dan mengganti air secara teratur adalah suatu keharusan agar ikan ini betah dan tidak cepat mati.


Makanan

Di alam lliar, ikan ini umumnya memangsa krustasea atau invertebrata kecil. Di akuarium ikan ini bisa di beri pakan hidup atau beku ; seperti bloodworm, jentik nyamuk, Artemia, Daphnia, Mysis, dsb ; walau sesungguhnya ikan ini bisa di beri pakan kering atau pelet.  

Pengembang-biakan

Sangat menantang.
Saat ini belum ada laporan dari penangkaran Ikan Hias Empire Gudgeon yang berhasil, tidak diragukan lagi karena kondisi khusus yang telur dan bayi ikan harus lewati selama perkembangan mereka di alam liar. Ikan jantan akan mendirikan suatu wilayah di habitat air tawar  dan akan menarik betina untuk menyimpan telur-telurnya pada batu, kayu apung, atau vegetasi.

Telur ini bisa berjumlah hingga 3000. pejantan penjaga telur selama masa inkubasi 10-14 jam (ini akan tergantung suhu), dan setelah telur menetas, mereka akan menyapu ke arah laut. Hal ini sangat sulit untuk diaplikasikan di penangkaran dan itulah kemungkinan mengapa tidak ada laporan kesuksesan di rumah penangkaran. Bahkan jika ini entah bagaimana direplikasi, ada banyak masalah yang terkait dengan bagaimana  memberi makan bayi Ikan Hias Empire Gudgeon ini.

Penggunaan LOLA (Trochus niloticus ) pada benih ikan hias Mandarinfish



Hai sobat Seputar Ikan  Hias, kali ini kita artiikel yang akan kita bahas adalah menggenai Penggunaan LOLA (Trochus niloticus ) pada benih ikan hias Mandarinfish  semoga bisa bisa menambah wawasan kita semua.
Ikan hias mandarinfis adalah ikan hias yang mempunyai pergerakan yang lambat baik untuk menangkap makanannya maupun untuk menghindari bahaya yang ada.

Dalam pengelolaan benih ikan hias mandarinfih telah menghadapi kesulitan dalam membersihkan wadah atau media yang ditempatinya, hanya dalam beberapa hari pada bagian dasar atau dinding media  sudah ditumbuhi lumut dan lumut tersebut mengikat bahan-bahan organic sehingga tidak terbuang lewat saluran pembungan. Selain itu lumut juga dapat menjerat benih yang masih berukuran kecil akibatnya dapat menyebabkan kematian pada benih.




Peningkatan bahan organic dalam media pemeliharaan benih dapat menjadi penyebab rusaknya kualitas air dan  meningkatnya kepadatan bakteri sehingga keadaan ini akan mengakibatkan benih menjadi stress dan akhirnya mudah terserang penyakit.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut dan juga menghidari stress akibat dari pencucian bak yang berlebihan (sering kali) dimana benih yang berkuran 0,5-1 cm masih tergolong rentang sehingga terpikir untuk menggunakan lola (T.  niloticus ) sebagai pembersih wadah dari lumut atau kotoran yang menempel pada dinding atau dasar wadah yang digunakan dalam pemeliharaan benih. Lola merupakan hewan  siput laut yang bersifat herbivore, nocturnal, bergerak lambat dan tidak menggagu ikan, penggunaan lola (T.  niloticus ) tersebut dapat menjadikan wadah pemeliharaan lebih bersih dan memperkecil prekwensi pencucian wadah. 

Dengan memamfaatkan lola sebagian besar kororan terkumpul di dasar dan memudahkan dalam membersihkannya dengan menggunakan selang kecil untuk menyedot kotoran tersebut secara hati-hati agar benih mandarinfish yang bergerak lambat  dan menyerupai kotoran tersebut tidak ikut tersedot. 

Ok itu tadi tulisan mengenai  Penggunaan LOLA (Trochus niloticus ) pada benih ikan hias Mandarinfish semoga bermanfaat...

Ikan Hias Mandarinfish


"Gila, keren banget cuy..!!" Mungkin itulah ungkapan beberapapa orang saat pertama kali melihatnya.
Sejatinya kelompok mandarin fish yang dapat mencapai panjang 15 cm itu sejak lama menjadi ikan hias laut populer. Menurut Hillary Mayell dalam National Geographic News, mandarin fish hingga kini menjadi buruan pemilik akuarium laut, fotografer, hingga penyelam di seluruh dunia untuk dinikmati keelokannya. Mayell menyebutkan bentuk tubuh unik dengan 2 sirip punggung berbeda rupa serta pola-pola garis tubuh yang tidak beraturan membuat penampilan mandarin fish menjadi eksotis.

Pertama kali yg terlintas didalam kepala saya ketika menyebut  kata  'mandarin' adalah negara CHINA yang kedua adalah musuh dari Tony Stark di film  box office IRON MAN 3.
Berlanjut dari hal tersebut maka Seputar Ikan Hias tertarik untuk menyingkap tabir misteri dari Mandarinfish ini secara mendetail, lugas, dan kita akan kupas tuntas setajam SILET, wkwkwk..... langsung cekidot bro....


TEXTURE

Mandarinfish Sycchiropus splendidus mempunyai bentuk yang sedikit aneh dimana ikan ini memiliki kepala yang besar dan tertekan kebawah, dari mulutnya yang kecil dan mengarah kebawah menandakan ikan ini pemakan organisme dasar yang berukuran kecil. bagian sirip dada bulat dan besar, bagian insang tertutup dan hanya ada lubang kecil tidak seperti ikan pada umumnya. Pada bagian samping kepala terdapat sepasang duri bergerigi. spesies ini kecil, hanya mencapai sekitar 6,5 cm. mandarinfish tidak mempunyai sisik akan tetapi kulitnya dilapisi oleh selaput lendir yang cukup banyak dan lendir tersebut merupakan senjata untuk para predator karena baunya yang aneh, lendir ini juga berfungsi melindungi dari serangan parasit sehingga ikan ini termasuk ikan yang tahan terhadap serangan penyakit. Disamping warnanya yang cantik dengan ful color, matanyapun sangat menakjubkan karena dapat melirik-lirik untuk memperhatikan keadaan sekitarnya.

MAKANAN

Mandarinfish sebelum menangkap makanannya terlebih dulu memperhatikan makanan tersebut. Diantara makanan yang disukai adalah capepoda, artemia, cacing merah, larva udang, larva ikan, jentik nyamuk, larva kekerangan. mandarinfish juga dapat diajarkan memakan pakan buatan (pelet) akan tetapi harus disesuaikan dengan bukaan mulutnya.

 POLA HIDUP

Bagi peneliti, ikan hias yang dijajakan seharga US – US/ekor itu juga menarik. Beberapa peneliti mendapatkan fakta bahwa mandarin fish hijau yang tersebar dari Pulau Ryuku di Jepang hingga perairan di Australia memiliki sifat hidup unik. Sebagian besar justru mudah dijumpai pada sore menjelang matahari terbenam.
Saat itu ikan jantan berenang berkelompok untuk mencari pakan sekaligus menggoda betina. Selesai bercengkerama, mereka akan pulang ke terumbu karang melalui lintasan tertentu.
Mandarinfish sangat senang bertengger atau berlindung pada karang atau substrak lain yang ada pada wilayahnya. Ikan ini cenderung menempati dasar perairan kecuali pada saat memburu makanan, berpindah tempat dan melakukan pemijahan. jika terdapat 2 jantan atau lebih maka sering terjadi bentrok terutama pada saat menjelang malam hari tepatnya pada saat memasuki waktu pemijahan. Pergerakan mandarinfish sangat lambat bahkan untuk menangkap makananpun lebih lambat dari kuda laut, terkadang sulit menangkap makanan yang bergerak. ikan ini juga memilih-milih makanannya, walaupun makanan yang diberikan satu jenis tetap saja memilih makanannya sampai makanan tersebut habis.
Di Banda hal sama juga terjadi. Mandarin fish biru lebih mudah dijumpai menjelang magrib. Namun, banyak penyelam memilih pagi hari sebelum matahari terbit untuk melihatnya.
Steve Norvich dari reefkeeping.com mengungkapkan mandarin fish termasuk jenis yang sulit beradaptasi jika dipelihara di akuarium. Penyebabnya antara lain, mandarin fish menghendaki pakan alami hidup dari kelompok amphipods dan cocepods, juga jaminan koral yang hidup sebagai tempat bermain dan berlindung. Hal itu agak sulit dipenuhi karena membutuhkan investasi peralatan yang mahal untuk merawatnya.



PENYEBARAN WILAYAH

Mandarinfish sebagian besar asli pasif meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina dan Australia.. Biasanya ikan ini ditemukan menghuni patahan karang rusak atau di bawah karang mati, tumpukan batu dan di laguna terlindung. Umumnya ditemukan pada kedalaman 1-20 m, lebih memilih laguna terlindung dan perairan pantai karang.




 DETAIL

Mandarinfish pertama kali digambarkan sebagai Callionymus splendidus pada tahun 1927 oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan Amerika yang bekerja di Filipina [1] Ia kemudian ditempatkan di genus Synchiropus .. Synchiropus adalah nama generik yang berasal dari Yunani Kuno syn-, yang berarti "bersama-sama", dan-chiropus berarti "tangan-kaki" [2]. julukan spesifiknya adalah splendidus berasal dari bahasa Latin yang berarti indah. Nama umum dari mandarinfish berasal dari pewarnaan yang sangat jelas, mirip dengan jubah dari Kekaisaran Cina mandarin [3] Nama-nama umum lainnya termasuk goby Mandarin, mandarin Hijau, mandarinfish Striped, dragonet Striped, Hijau dragonet dan mandarinfish kadang Psychedelic. Mandarinfish adalah keluarga perciform Callionymidae, terdiri dari 10 marga dan lebih dari 182 spesies. Genus Synchiropus terhitung 51 spesies, dibagi menjadi 10 subgenera. Mandarinfish berada dalam subgenus Synchiropus (Pterosynchiropus) bersama dengan Australia LSD-ikan (S. occidentalis) dan ikan-LSD atau psychedelic (S. picturatus) Mandarinfish Sebenarnya, nama ini berasal dari warna yang aneh dan ekstrim, yang menyerupai jubah seorang perwira Imperial Chinese (mandarin). Warna-warna standar pada ikan mandarin adalah latar belakang biru dengan garis oranye bergelombang, didominasi oleh biru, kuning, oranye, ungu dan hijau juga hadir pada tubuh ikan ini.


KLASIFIKASI ILMIAH

Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Order: Perciformes
Sub-ordo: Callionymoidei
Keluarga: Callionymidae
Genus: Synchiropus
Spesies: Synchiropus splendidus

Sampai saat ini, S. splendidus adalah salah satu dari hanya dua spesies hewan yang dikenal memiliki warna biru karena pigmen selular, yang lainnya adalah LSD-ikan terkait erat Psychedelic Mandarin (S. picturatus). Nama "cyanophore" diusulkan untuk chromatophores biru, atau pigmen yang mengandung dan memantulkan cahaya sel. Dalam semua kasus yang diketahui lainnya, warna biru berasal dari film tipis gangguan dari tumpukan kristal purin datar, dan tipis. Untuk membedakan ikan mandarin dari spesies sepupu mereka, terutama oleh warna tersebut. Terkait erat dengan mereka adalah mandarinfish tutul (Synchiropus picturatus) yang memiliki latar belakang hijau dengan jeruk, bintik-bintik biru dan hitam di atasnya. Lain yang tampak serupa spesies adalah dragonet indah (Synchiropus picturatus) yang tubuhnya kehijauan coklat muda, ditutupi dengan bintik-bintik hitam yang besar dikelilingi dengan orange dan hijau, dan tanda pita biru-hijau di sekitar matanya.


Fuihhh....cape juga bos 3  jam bikin arttikel ini  mulai dari survei, searching di google,  copas dan edit sana-sini akhirnya kelar juga... semalem habis download film NON-STOP {2014} yang katanya tegang dan penuh teka-teki gimana gitu (jadi penasaran...) sekarang waktunya buat santai nonton sambil makan pisang goreng ...bye...
 
Support : Seputar Ikan Hias
Copyright © 2014. Seputar Ikan Hias - All Rights Reserved
Template Modify by Seputar Ikan Hias
Proudly powered by Blogger